Ahli sejarah memperkirakan sepatu pertama kali dibuat pada zaman es
atau lima juta tahun lalu dan masih terbuat dari kulit binatang, sepatu
primitif dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri,
Amerika Serikat dan diperkirakan berasal dari 8000 SM. Sepatu lainnya
juga pernah ditemukan di pegunungan Perancis dan diperkirakan berasal
dari 3300 SM.
Selain dari kulit binatang ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak yang berguna melindungi kaki dari terik sinar matahari atau dinginnya suhu. Selain di Missouri, Amerika Serikat juga ditemukan alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir kuno, Viking dan China kuno. Pernah ditemukan sebuah alas kaki yang berasal dari Mesir kuno dan memiliki gambar yang sangat indah, alas kaki tersebut merupakan milik Raja Mesir.
Selain dari kulit binatang ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak yang berguna melindungi kaki dari terik sinar matahari atau dinginnya suhu. Selain di Missouri, Amerika Serikat juga ditemukan alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir kuno, Viking dan China kuno. Pernah ditemukan sebuah alas kaki yang berasal dari Mesir kuno dan memiliki gambar yang sangat indah, alas kaki tersebut merupakan milik Raja Mesir.
Alas kaki waktu itu digunakan untuk menunjukkan status sosial. Dari
lukisan Mesin kuno di Thebes, Mesir diketahui bahwa orang mesir sudah
mengenakan alas kaki sekitar abad ke-15 SM, dengan lukisan digambarkan
pengrajin yang duduk di kursi pendek. Seorang pengrajin sibuk bekerja
membuat sandal, sedangkan seorang lagi yang sedang menjahit sepatu,
sandal dan sepatu dibuat dari bahan-bahan seperti kain, daun palem,
papirus, kulit, atau bahan serupa yang dianyam.
Masyarakat Yunani kuno juga mempunyai alas kaki yang sangat menunjang
aktivitas mereka, sepatunya memiliki banyak tali yang diikat di
sekeliling betis. Tentara Romawi kuno juga mempunyai sepatu yang sangat
khas yang disebut Caligae. Pada saat para tentara Romawi kembali dari
peperangan dan menang, Caligae nantinya akan diberi paku yang
berasal dari perunggu, perak bahkan emas.
Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, alas kaki merupakan salah satu gaya busana yang elegan. Sandal yang disebut Baxa atau Baxaea dibuat dari anyaman daun palem. Pemakainya merupakan kalangan bawah seperti filsuf dan pendeta. Apuleius menulis bahwa pendeta muda yang memakai sandal dari daun palem seperti yang dikenakan orang Mesir, pengrajin sandal disebut Baxearii atau Solearii.
Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah disebut Solea, sedangkan sepatu calceus di pakai diluar rumah, alas kaki yang menutupi bagian atas kaki disebut Soccus, dan dikenakan di dalam rumah seperti Slipper (selop/sandal) dalam kebudayaan Barat. Sepatu bot bertali yang memperlihatkan seluruh jemari kaki disebut Cothumus. Bagian alas (sol) Cothumus sering dibuat tebal dengan sisipan gabus, pemakainya seperti penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin tampak tinggi dan gagah.
Prajurit Romawi mengenakan sandal bertali dengan jari-jari yang terbuka, bila mereka berperang di kawasan perbukitan, bagian bawah sandal dilengkapi dengan gerigi yang tajam atau paku. Bentuk dan warna sepatu bot menunjukkan jabatan dan pekerjaan. Senator Romawi mengenakan sepatu berwarna hitam dengan hiasan bulan sabit berwarna emas atau perak di bagian atas sepatu. Kaisar Romawi menghiasi sepatu bot dengan batu permata dan emas. Kaisar Aurelian melanggar laki-laki mengenakan sepatu berwarna merah, kuning, putih atau hijau karena warna-warna tersebut yang dikhususkan bagi wanita. Sementara itu, Kaisar Heliogabalus melanggar wanita menghiasi sepatu dengan emas dan permata.
Sepatu kalangan bangsawan Eropa pada abad ke-12 dipenuhi dengan berbagai hiasan mewah, sepatu bot Henry II berwarna hijau dengan garis-garis emas. Dari makam Henry VI dari Sicilia yang wafat tahun 1197 ditemukan sepatu dengan bagian atas dari kain emas berhias mutiara. Bagian sol dibuat dari gabus berlapis kain emas. Sepatu menutupi hingga bagian pergelangan kaki, dan dikencangkan dengan kancing kecil, Permaisuri Constance yang wafat pada tahun 1198 mengenakan sepatu dari kain emas berhiaskan permata, dengan pengencang berupa sabuk kulit yang diikat menggunakan tali.
Sejarah Perkembangan Sepatu
- 1800
Sepatu bersol karet pertama dibuat dan dinamakan "Plimsolis".
- 1892
Goodyear dan perusahaan sepatu karet divisi dari US Rubber Company, memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas dalam nama yang berbeda dan pada akhirnya ditentukan bahwa Keds merupakan nama yang terbaik.
- 1908
Marquis M.Converse mendirikan Converse Shoe Company, yang merevolusi permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi icon Amerika.
- 1917
Sepatu Keds merupakan sepatu atletik pertama yang diproduksi secara massal, kemudian sepatu ini nantinya akan disebut Sneakers oleh Henry Nelson McKinney, seorang agen periklanan N.W.Ayer&Son, karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu.
- 1917
Converse mengeluarkan sepatu basket pertama, the Converse All Star.
- 1920
Adi Dassler, pendiri Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya, tanpa bantuan alat-alat listrik.
- 1923
The All Star memberikan kesempatan pada Chuck Taylor All Star, umtuk membuat sepatu bermerek Chucks, Cons, Connies, sepatu ini terjual lebih dari 744 juta di 144 negara.
- 1924
Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman, ini menjadi awal berdirinya Adidas.
- 1931
Adidas memproduksi sepatu tenis pertamanya.
- 1935
Converse merilis the Jack Purcell dengan logo "Smile" di bagian depan, sepatu itu menjadi sangat terkenal di Hollywood dan di kalangan anak-anak nakal, namun pada tahun 1930 ketika badminton dan tenis menjadi terkenal, Jack Purcell hanya tinggal sejarah.
- 1948
Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan dan dunia dikenalkan pada PUMA Atom, sepatu sepakbola pertama PUMA digunakan oleh tim sepakbola Jerman Barat.
- 1950
Sneakers menjadi sepatu pilihan dimana-mana dan menjadi simbol dari pemberontakan, murah dan mudah diperoleh oleh seluruh anak muda diseluruh dunia di US, cheerleaders menggunakan sweaters, rok mini, dan kaos kaki pendek dengan sepatu dan atasan canvas (Keds), The fashion secara resmi diperkenalkan ketika James Dean difoto menggunakan celana jeansnya dan sneakers putih, dan sepatu bertumit tinggi alias Stiletto menjadi trend di awal tahun 1950-an.
- 1962
Sepatu bertumit tinggi alias Stiletto menjadi trend pada tahun ini, Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi tinggi dengan Blue Ribbon Sports (BRS) dan pada tahun 1968 seiring dengan desain dan teknologinya yang baru, mengganti nama mereka menjadi Nike.
- 1970
Platform Shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci menjadi incaran pria dan wanita. Dan Era 70-an juga merupakan awal bagi sepatu model bakiak menjadi populer.
- 1972
Logo Adidas mengalami perubahan dengan memakai konsep "Trefoil Logo" yakni logo visual tiga daun kerankai.
- 1979
Nike menciptakan seni Nike Air yang pertama, lalu pada tahun 1982 di rilis menjadi Air Force One, dan meluncurkan si legendaris Nike Air Jordan (1985) yang merupakan sebuah achievement bagi the rookie of Chicago Bulls, Michael Jordan hingga Nike Air Max pada tahun 1987.
- 1990
Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna dan persegi, namun lagi-lagi platform shoes kembali berjaya.
- 1995
Museum sepatu Bata di Toronto, Kanada resmi dibuka pada bulan Mei.
- 1996
Adidas melakukan modernisasi dengan konsep "We knew then-we know now" yang menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan masa kini.
- 1998-2001
Sepatu Lars menjadi salah satu simbol paling populer dari orde baru yang militeristik.
- 2006-2008
Model wedges shoes (bertumit sebiji) yang cocok dengan banyak jenis outfit, warp dan strappy shoes menjadi incaran para wanita.